Selasa, 26 Maret 2013

HARGA CABAI MERAH NAIK ITU BIASA



agus warsono
HARGA LOMBOK  MERAH NAIK ITU BIASA, ini sudah sejak dulu. Biasanya naik menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Kenaikan harga lombok merah itu disebabkan oleh beberapa masalah yang masih menjadi PR pemerintah saat ini.
   Agaknya setrategi Kementrian Pertanian tentang swasembada pangan belumlah dikatakan mendapat acungan jempol, munkin litbangnya tidak dioptimalkan, padahal jumlah penduduk Indonesia dan daratan Indonesia yang luas masih sebanding untuk pangan sehari-hari. Bayangkan negara Singapura dan Hongkong yang menggantungkan pangannya dari negara lain.
   Namun kenyataan lain, seandainya pemerintah tak mengimpor beras, maka kita kesulitan beras dan beras menjadi mahal, namun juga patut dipikirkan jika tidak mengimpor seperti di awal-awal kemerdekaan bumi Indonesia ini bisa memberi makan penduduk Indonesia meskipun sampai membuat tiwul (nasi ubi) atau burgur (nasi jagung).
   Halnya mengenai lombok, sebagai bahan makanan bumbu penyedap dan keperluan lainnya sebagai sambal
masakan Indonesia sudah menjadi kebutuhan pokok sama seperti bawang dan bu,mbu lainnya. Disuatu daerah mendadak langka saja, maka rakyat akan teriak lombok tidak ada dan harga lombok selangit.
   Peran kementrian pertanian kini menjadi tidak terfokus karena banyaknya dilematika kebutuhan pertanian kita. "Asal Bapak Senang" agaknya masih saja dipakai oleh jajaran kementrian pertanian kita, Buktinya setiap panen slalu didatangkan Mentri atau Presiden tetapi ketika kekurangan air untuk pertanian mereka para petani bergotong-royong memecahkan masalahnya sendiri, bahkan yang terjadi justru air pertanian dijual belikan.
   Permasalahan lain di Indonesia ini adalah permasalahan ketimpangan sosial antara pemilik lahan dan buruh tani. Dimana-mana di setiap desa  di Indonesia terlihat nyata jelas bahwa jumlah buruh tani lebih banyak dari jumlah pemilik lahan. Banyak buruh taninya ketimbang petaninya. Ini menjadi pemikiran kepada para anggota DPR agar membatasi jumlah lahan meilik perorangan dan perusahaan. Pada masa Presiden Soeharto dulu, ada perkebunan inti rakyat yang bertujuan agar rakyat memiliki lahan pertaniannya setelah mengelola dan memebrikan hasilnya  beberapa tahun.
   Kondisi tanah pertanian Indonesia yang  memiliki unsur kandungan tanah sama biasanya dapat ditanam tanaman sejenis. Sebagai contoh misalnya bawang dapat ditanam di Jawa dan juga Sumatera. Begitu pula lombok, tidak hanya dapat ditanam di daerah Brebes, Kab. Tegal , Pemalang namun juga di Jawa Timur dan    Bali dan daerah lainnya bisa ditanami lombok. Ini berarti para petani kita dapat memilih tanaman palawija dan sebagainya yang dirasa menguntungkan. Disinilah peran dinas pertanian/ kementrian yang ada disetiap kabupaten untuk melakukan percobaan-percobaan tanaman pangan sebagai terobosan peningkatan hasil bumi. Sebagai contoh karena kekurangan kedelai maka petani dipaksakan  tanam kedelai di kandungan tanah yang toidak cocok, sehingga laporan fuso dimana-mana, seperti kebijakan Kredit Usaha Tani  untuk tanam kedelai. Jadilah program kredit macet.
   Dari sedikit contoh permasalahan diatas maka timbul mengapa harga lombok menjulang tinggi. Para penentu kebijakan tahunya hanya hasil yang berlimpah dan sungkan mendengarkan petani gagal panen atau mengatasi permasalahan petani. Berita yang banyak hanya panen perdana dan dibumbui politik.
   Sistem monopoli lahan pertanian dan sedikitnya pemilik lahan menjadikan kurang berkembangnya pasar bebas. Seandainya pemilik lahan lombok merah banyak bukan tidak mungkin sekian banyak petani itu dapat menjual produksinya baik skala kecil atau besar ke pasar mana saja, ke siapa saja, ke arah kota mana saja sesuka hati.
   Belakangan dinas-dinas pertanian di kab/kota atau kanwil propinsi sepertinya hanya lembaga kontrol dan pencatatan  pertanian serta perijinan saja, unsur pembinaan kontinu serta serta peningkatan produktifitas semakin jarang dilakukan. Meski penyuluh pertanian ada, namun kewenangan programnya tak diberikan.
Dulu di acara TVRI ada acara Dari Desa ke Desa dengan pembawa acaranya yang terkenal yaitu Sambas, kini yang ada hanya suguhan petani miskin dan sengsara  yang disuguhkan tv swasta.
   Lombok merah sebetulnya bukan tanaman musiman tanaman ini di Brebes menjadi tanaman andalan, namun di luar negeri lombokdapat ditanam di pot atau polybag dan juga berbuah banyak . Lombok naik dan tidak naik itu biasa , kenapa diributkan menjadi isu politik. Dan perlu diketahui pula baha lombok adalah tanaman berbuah cepat, daundan bunga lombok dapat tumbuh bercama mengiringi batang semakin besar.Semakin bercabang semakin banyak buahnya.



panen_cabai_rawit_perdana3
tanaman cabai dalam pot, picture dari berbagai sumber


   

Kamis, 14 Maret 2013

PETANI BAWANG KITA DIRUGIKAN PEMERINTAH SENDIRI

Departemen Pertanian terutama litbangnya tentunya dapat menghitung berapa kebutuhan bawang merah untuk Indonesia. Kemudian berapa total produksi petani bawang merah kita. Jika masih kurang maka langkah utamanya bukan langsung memutuskan kebijakan impor, tetapi bagaimana meningkatkan produktifitas bawang secara bertahap, sehingga tidak merugikan rakyat. 

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), selama Januari 2013 Indonesia mengimpor bawang merah dengan jumlah 2.755 ton atau senilai US$ 1,4 juta atau Rp 13,3 miliar dalam sebulan. Sementara selama 2012 (Januari-Desember) lalu, impor bawang merah yang dilakukan Indonesia mencapai 96 ribu ton atau senilai US$ 42 juta atau Rp 399 miliar.

Kebijakan impor bawang merah yang tinggi bukanlah sebuah prestasi bagi Indonesia tetapi ini merupakan kerugian terhadap negeri kita sendiri. Bukan tidak mungkin akan timbul dampak dari impor itu terhadap rakyat. 
Bukan saja pemilik lahan tetapi juga buruh tani, buruh panggul, pedagang kecil, tukang grandong angkut bawang, pedagang pasar, sampai anak-anak pekerja kebun bawang akan kesulitan sekolah, dsb.

    Bawang dari India,Perancis, Thailan, Malaysia,  Belanda dsb yang demikian itu akan menjadi monopoli perdagangan bawang yang tidak sehat. Importir akan mengendalikan harga bawang seenaknya, karena stoknya memang besar, lkemudia ia dapat mengadu kualitas karena memang bawang impor terlihat cukup besar dan menarik, namun bukan tidak mungkin yang kelihatan menarik dan besar itu ada sesuatu kekurangannya seperti rasa, dan aromanya. 











Senin, 04 Maret 2013

TELUR AYAM KAMPUNG BREBES DIAMBIL DARI PETERNAK RUMAHAN


TELUR AYAM KAMPUNG BREBES DIAMBIL DARI PETERNAK RUMAHAN


BABON


PEMACEK


AYAM APA SAJA YANG PNTING CEPAT BERTELUR

BREBES SENTRA PETERNAK AYAM KAMPUNG

TAK DISANGKA BREBES SENTRA AYAM KAMPUNG PEDAGING
DARI PETERNAK KE BAKUL, BAKUL KE PENGEPUL DAN PENGEPUL DIJUAL KE BOS YANG UNTUK DIJUAL LAGI KE KOTA-KOTA BESAR.







Brebes tak disangka merupakan pemasok ayam kampung pedaging untuk kota Jakarta, Bandung dan Cirebon. Ini bukti bahwa rakyat Brebes adalah masyarakat yang tergolong rajin dan ulet. Hanya dengan  pekarangan kecil dan kandang ayam sanggup mencukupi kebutuhan sehari-hari atau setidaknya untuk bebutuhan mendadak. Meski peternak ayam kampung bersekala besar masih sedikit, tetapi peternak rumahan sebetulnya lebih besar produksinya. Buktinya hampir tiap hari ayam kampung brebes diangkut ke berbagai kota besar di pulau jawa. Permintaan ayam kampung pedaging kini semakin deras dari kota-kota besar dan restoran ternama. Ayam kampung menjadi menu favoriete masyarakat Indonesia. Maka tak heran bila di Brebes terutama di perdesaannya slalu dijumpai kandang ayam dibelakang rumah.
Ternyata produksi ayam kampung asal Brebes ini sangat tinggi, hampir tiap hari satu truk ayam diangkut dari Brebes. Ayam kampung itu berasal dari peternak rumahhan yang dikumpulkan dari bakul yang berkeliling keluar masuk kampung untuk dibeli . Dari bakul dikumpulkan pada pengepul dan pengepul dijualnya lagi pada bos yang akan mengirimkan ayam kampung itu ke kota-kota besar. Masyarakat Brebes memang masyarakat yang rajin dan inovatif. Keadaan ini patut mendapat apresiasi dari Pemda Brebes, mereka patut diberikan rangsangan untuk maju, setidaknya ada kepedulian permodalannya.

Minggu, 03 Maret 2013


Bagang sebetulnya merupakan teknik penangkapan ikan sejenis anco hanya ukurannya lebih besar dari anco. Karena jaring yang besar maka untuk mengangkat anco itu ditarik oleh gulungan tambang (katrol) dari bambu. Bagang bisa berdiri di atas air kedalaman 5-10 meter.  Pekerja bagang bisa lebih dari seorang. Di atas bagang didirikan gubug untuk berteduh nelayan bagang. 7Mereka bisa berbulan-bulan di atas bagang di tengah lautan. Karena berbulan-bulan itu jika tidak ada bakul menghampiri bagang maka ikan segar pun dibuat gesek oleh nelayan bagang. untuk makan nelayan bagang  bakul yang singgah di bagang biasanya membawa bahan-bahan keperluan sehari hari seperti, beras, gas, air tawar,  mie instan, dan sebagainya. Jika sedang musim ikan penghasilan nelayan bagang cukp lumayan, namun pada musim angin barat (penghujan dan badai, bagang bisa dikosongkan tak berpenghuni. Menurut para nelayan, untuk mebuat bagang sekarang ini diperlukan 4-6 juta rupiah. Cukuk mahal memang. Ini belum ytermasuk jaring anconya. Anda dapat ,membayangkan sendiri, seumpama membuat gubug di tengah lautan.(masagus)